Senin, 02 Juni 2008

Awet Muda dengan terapi hormon

[ Minggu, 01 Juni 2008 ]
Awet Muda dengan Terapi Hormon
Menjadi tua adalah sebuah siklus kehidupan yang tidak bisa dihindari. Seiring bertambah usia, organ tubuh juga mengalami penurunan fungsi. Namun, penuaan pada setiap orang berbeda. Sebab, usia bukan satu-satunya faktor penuaan.

"Penuaan dipengaruhi faktor genetik, lingkungan, gaya hidup, dan penyakit yang diderita seseorang," kata Prof Dr Iswan A. Nusi SpPD K-GEH, ketua Perkumpulan Awet Sehat Indonesia (Pasti) Cabang Surabaya, di seminar Upaya Peningkatan Kualitas Hidup secara Optimal kemarin (31/5).

Menurut Iswan, menua dan penuaan adalah dua hal yang berbeda. Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan struktur dan fungsi jaringan. Menua dipengaruhi menurunnya kemampuan liver dalam mengubah hormon pertumbuhan menjadi hormon insulin. Penuaan adalah penurunan fungsi secara fisiologis dari tubuh dan berbagai sistem organ yang berakibat pada peningkatan kejadian penyakit.

"Deteksi dini penyakit, prevensi, dan terapi untuk membalikkan disfungsi organ-organ dan penyakit yang berhubungan dengan pertambahan usia dapat menghambat penuaan,'' katanya.

Kunci untuk menghentikan dan membalikkan proses menua dan penuaan terdapat pada kelenjar pituitary. Itu adalah kelenjar penghasil hormon pertumbuhan. Bila kemampuan pituitary dalam menghasilkan hormon pertumbuhan dapat diaktifkan kembali, seseorang bisa melawan penuaan hingga 20 tahun lebih muda. Fungsi liver juga membaik.

"Pengobatan yang dijalani tidak sekadar untuk awet muda, tapi mengembalikan fungsi organ tubuh. Jika organ tubuh berfungsi normal, kita bisa terlihat 10-20 tahun lebih muda," ujarnya.

Sistem kerja pituitary adalah merangsang produksi hormon pertumbuhan kemudian dikonversi menjadi IGF-1 di liver atau hati. IGF-1 berfungsi untuk mencari sel-sel tubuh yang rusak, kemudian memperbaiki atau menggantinya dengan sel yang baik. "Jadi, selama hati masih berfungsi normal, tidak akan terjadi menua dan penuaan dini. Kemampuan seksual, daya ingat, dan kemampuan fisik bisa dipertahankan," ucapnya.

Bila liver sakit, misalnya mengalami keradangan kronik apalagi hati mengerut, proses menua dan penuaan akan berjalan lebih cepat. Sebab, IGF-1 tidak bisa menjalankan fungsinya untuk mengganti sel yang rusak dengan sel baru secara normal.

Lantas, apa yang bisa dilakukan? "Terapi sulih hormon IGF-1 bisa membantu menghambat proses itu," kata Iswan.

Yang perlu diingat, menua dan penuaan tidak bisa dihindari. Namun, untuk membantu regenerasi bisa berjalan lancar dan fungsi organ tubuh tetap optimal, menikmati sehat di masa lanjut usia bukan sesuatu yang mustahil. (uji/ayi)

Tidak ada komentar: